Gk7qp1DNYQGDurixnE7FWT3LyBvSK3asrvqSm057
Bookmark

Dalihan Na Tolu Filsafat Batak Toba Layaknya "Pancasila"

Pada saat pembelajaran satu topik matematika tertentu di dalam kelas selalu ada waktu siswa untuk mendokumentasikan apa yang baru saja diperolehnya.

Pada saat siswa berusaha mendokumentasikan apa yang baru saja diperolehnya, saya mau berjalan-jalan diantara lorong meja anak-anak dan menanyakan kepada siswa secara acak hal-hal diluar topik pembelajaran misalanya: apa pekerjaan ayah?, berapa orang sekeluarga?, anak keberapa? film kesukaan? dan lain sebagainya.

Terkadang saya sambil tersenyum mau menanyakan siapa pacarnya, dan kalau pertanyaan ini saya sampaikan kepada siswa maka yang menjawab bukanlah siswa yang saya tanya melainkan kawan-kawannya (inilah salah satu sebab kenapa SMA itu indah 'cinta-cinta monyet').

Sekolah tempat saya mengajar sewaktu menuliskan catatan ini berada di Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu salah satu kabupaten yang mandiri dari Kabupaten Tapanuli Utara dimana penduduknya adalah mayoritas suku Batak Toba.

Jadi ada pada satu waktu saya bertanya kepada beberapa siswa yaitu, tahukah kamu apa pengertian sederhana Dalihan Na Tolu atau apa saja itu Dalihan Na Tolu?.

Ternyata masih banyak siswa tidak mengetahui apa itu Dalihan Na Tolu, lalu kepada siswa selalu saya sampaikan bahwa kitalah yang menjaga kebudayaan kita. Jika kita bersekolah dan tinggal di kabupaten yang dominan suku Batak Toba tetapi tidak mengetahui Dalihan Na Tolu, bagaiamana dengan teman-teman kita yang bersekolah dan tinggal di kabupaten yang suku Batak Toba merupakan minoritas.

Pernah saya dengar salah satu profesor dalam bidang pendidikan mengatakan bahwa salah satu penyebab pendidikan di Indonesia lemah adalah karena mengadopsi sistem pendidikan dari luar negeri padahal kebudayaan kita dengan mereka sangat berbeda. Jadi ketika sistem itu akan dicobakan kepada masyarakat kita maka banyak menemukan masalah.

Sebagai catatan kepada saya sendiri, disini saya tuliskan secara sederhana apa saja itu 'Dalihan Na Tolu'. Karena saya sendiri baru mengetahui mengetahui Dalihan Na Tolu ini setelah masuk dunia perguruan tinggi.

Dalihan Na Tolu adalah filosofis atau wawasan sosial-kulturan yang menyangkut masyarakat dan budaya Batak. Dalihan Natolu menjadi kerangka yang meliputi hubungan-hubungan kerabat darah dan hubungan perkawinan yang mempertalikan satu kelompok. Dalam adat batak, Dalihan Natolu ditentukan dengan adanya tiga kedudukan fungsional sebagai suatu konstruksi sosial yang terdiri dari tiga hal yang menjadi dasar bersama. Ketiga tungku tersebut adalah:

  • Pertama, Somba Marhulahula (semba/hormat kepada keluarga pihak Istri).
  • Kedua, Elek Marboru (sikap membujuk/mengayomi wanita).
  • Ketiga, Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga).

Itulah cerita sederhana tentang Dalihan Na Tolu, untuk lebih jelasnya Anda bisa menanyakan kepada bapak/ibu/tulang/oppung atau siapalah yang mengerti tentang Dalihan Na Tolu.

Boleh juga browsing atau berselancar di dunia maya dan mencari tahu tentang Dalihan Na Tolu serta penerapannya, yang dikotak biru diatas kata-katanya dan gambar saya ambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Dalihan_Na_Tolu.

Sebagai tambahan informasi, grup band siantar yang menamakan diri dengan nama Siantar Rap Foundation (SRF) juga mencoba memperkenalkan kebudayaan batak dengan warna musik lebih indah. Salah satu lagu mereka yang mencoba memperkenalkan batak kepada anak-anak muda yaitu "Dalihan Na Tolu".

youtube image

Dalihan Na Tolu | Siantar Rap Foundation | Album Tobanese 2015

Somba marhula hula elek hita marboru
hita sabutuha manat mardongan tubu

somba marhula elek hita marboru
hita sabutuha manat mardongan tubu

marsipasangapon hata sian oppung i
ima natarsurat di dalihan natolu i

ada satu filsafat dikita batak toba
punya cita sejarah layaknya pancasila

tungku berkaki tiga hormati pria istrinya
ayomilah wanita bersikap untuk semarga
tak melihat sisi, tak pandang posisi
dari pangkat jabatan harta gono gini
punya sisi baik menurut bakat unik
ido natarsurat dalihan natolu i
manat, elek, somba hula hula
itu kewajiban ciri khas batak toba
patuhi layak rakyat sikap layaknya raja
itulah milik kita pustaka kramat bangsa
tulang, boru sahat dongan tubu hargai mereka
somba dan juga tutu itu jadi dasar pondasi mendatar
itu milik kita tertulis bahkan tergambar

Somba marhula hula elek hita marboru
hita sabutuha manat mardongan tubu

somba marhula elek hita marboru
hita sabutuha manat mardongan tubu

marsipasangapon hata sian oppung i
ima natarsurat di dalihan natolu i

moral berisi ajaran dongani dengan dukungan
biar semua hubungan yg terlahir rasa sayang
najonok marsiogoson jauh dekat bergesekan
begitu dekat semarga jika kau berkepentingan
ingat dan ingat semuanya pasti kan tiba
jadi yang mana sampai kau menutup mata dalihan natolu

ai ma gabe ngolu rap denggan mangolu sai tuhan mamasu masu
sai horas ma sai denggan ma, sai marlas niroha sai sahut ma
rap denggan ma ngolu di dalihan na tolu

sai horas ma sai denggan ma, sai marlas niroha sai sahut ma
rap denggan ma ngolu di dalihan na tolu

Somba marhula hula elek hita marboru
hita sabutuha manat mardongan tubu

somba marhula elek hita marboru
hita sabutuha manat mardongan tubu

sai horas ma sai denggan ma, sai marlas niroha sai sahut ma
rap denggan ma ngolu di dalihan na tolu
sai horas ma sai denggan ma, sai marlas niroha sai sahut ma
rap denggan ma ngolu di dalihan na tolu

sai horas ma sai denggan ma, sai marlas niroha sai sahut ma
rap denggan ma ngolu di dalihan na tolu
sai horas ma sai denggan ma, sai marlas niroha sai sahut ma
rap denggan ma ngolu di dalihan na tolu

Catatan tentang Dalihan Na Tolu Filsafat Batak Toba Layaknya "Pancasila" di atas agar lebih baik lagi perlu catatan tambahan dari Anda. Untuk catatan tambahan atau hal lain yang perlu diketahui admin, silahkan disampaikan dan contact admin 🙏 CMIIW.

JADIKAN HARI INI LUAR BIASA!
Ayo Share (Berbagi) Satu Hal Baik.
Ijuk di para-para hotang di parlabian, na bisuk nampuna hata na oto tu pargadisan. (Makna: Orang bijak akan memimpin, Orang bodoh akan terbuang)
Umpasa Batak